Thursday, February 20, 2014

Milestone Tumbuh Kembang Anak, Umur 1-5 Tahun

BAGIKAN TULISAN INI:

Tumbuh kembang merupakan konsep yang berkesinambungan/ terus menerus, dari sejak konsepsi hingga dewasa.

Proses ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang baik akan mendukung faktor genetik, sebaliknya, lingkungan yang buruk justru akan menghambat faktor genetik.

Berikut, adalah milestone anak usia 1-5 tahun, yang mencakup kemampuan sosial, bahasa, gerak kasar dan gerak halusnya.

Usia 12-18 bulan (1 tahun sampai 1 tahun 6 bulan) :

- Berjalan dan mengeksplorasi rumah.

- Menyusun 2-3 balok kecil.

- Dapat mengatakan 5-10 kata.

- Mulai menampakkan rasa cemburu dan persaingan.

- Suka menirukan orang dewasa.

Usia 18-24 bulan (1 tahun 6 bulan sampai 2 tahun) :

- Naik turun tangga.

- Menyusun 6 balok.

- Dapat menunjuk mata dan hidungnya.

- Dapat menyusun kalimat yang terdiri dari 2 kata.

- Belajar makan sendiri.

- Dapat minum dari gelas.

- Dapat menggambar garis di kertas.

- Dapat menunjuk anggota tubuhnya.

- Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK.

- Memperhatikan kegiatan orang dewasa disekitarnya, dan mulai menirukannya.

- Mulai dapat bersosialisasi dengan anak seusianya dan bermain bersama.

Usia 2 sampai 3 tahun :

- Meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kaki.

- Membuat jembatan dengan 3 kotak.

- Mampu menyusun kalimat.

- Dapat menggunakan kalimat tanya.

- Menggambar lingkaran.

Usia 3-4 tahun :

- Berani/dapat berjalan sendiri kerumah tetangga sekitar.

- Bisa memakai dan melepas pakaian sendiri.

- Membuat garis silang.

- Bisa menggambar orang, walaupun hanya bagian kepala dan badan.

- Mengenal 2-3 warna.

- Dapat mengelompokkan benda sesuai dengan bentuk dan warnanya.

- Bicara dengan baik.

- Dapat menyebut nama, jenis kelamin dan umurnya.

- Banyak bertanya.

- Bertanya bagaimana anak dilahirkan.

- Mengenal konsep atas-bawah, depan-belakang.

- Suka mendengarkan cerita.

- Menunjukkan rasa sayang kepada saudaranya.

- Dapat melaksanakan tugas sederhana.

Usia 4-5 tahun :

- Melompat dan menari.

- Dapat menggambar orang yang terdiri dari kepala, badan, lengan.

- Dapat menggambar segi empat dan segi tiga.

- Lancar berbicara.

- Dapat menghitung jari-jarinya.

- Dapat menyebut nama hari dalam seminggu.

- Mendengar dan dapat mengulangi isi cerita.

- Bisa memprotes bila dilarang.

- Mengenal 4 warna.

- Mengenal konsep besar-kecil.

- Dapat mengendarai sepeda roda 3.

- Dapat menghitung objek berjumlah 10 atau lebih Untuk membantu proses tumbuh kembang anak, hendaknya orang tua dapat menstimulasi sendiri anak saat dirumah.

Stimulasi yang dapat anda berikan untuk anak usia 1-5 tahun, yaitu:

- Pengenalan ruang, bentuk, warna, dan persiapan berhitung.

- Mengajarkan tentang sosialisasi, mengenalkan bagaimana bermasyarakat dan mencintai alam sekitar.

- Mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman dengan cara bermain bebas dan bercerita.

- Menyanyi bersama.

- Menggambar.

- Sering mengajak anak bercakap-cakap.

- Bermain musik/mengajarkan alat musik.

- Mengenalkan beberapa tugas sederhana.

- Mengenalkan nilai-nilai social, kesopanan.

- Menagajarkan aktifitas sehari-hari, seperti makan, mandi, dll.


, ,

Wednesday, February 19, 2014

Milestone Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 Sampai 12 bulan

BAGIKAN TULISAN INI:

Milestone adalah tingkat perkembangan bayi-balita yang harus dicapai oleh anak pada umur tertentu. Dengan mengetahui milestone bayi-anak, maka orang tua dapat memantau apakah perkembangan anaknya dalam batas normal ataukah terlambat dan perlu stimulasi lebih lanjut.

Deteksi dini dan intervensi sedini mungkin sangat diperlukan, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal. Karena kelainan sekecil apapun, apabila tidak secepatnya ditangani dengan baik akan mengurangi kualitasnya di kemudian hari.

Stimulasi yang diperlukan oleh anak bukan hanya berasal dari orang tuanya saja, namun lingkungan sosial sekitarnya juga harus mendukung.

Terdapat 4 parameter perkembangan yang dipakai untuk menilai perkembangan anak balita, yaitu:

1. Personal social (kepribadaian/ tingkah laku sosial). Berhubungan dengan kemandirian anak, sosialisasi dan interaksi dengan orang lain dan lingkungannya.

2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus). Berhubungan dengan kemampuan anak mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, gerakan yang memerlukan koordinasi yang cermat. Seperti kemampuan menggambar, memegang benda, dll

3. Language (bahasa). Kemampuan bayi/ anak untuk merespon suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

4. Gross motor (gerakan motorik kasar). Berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Berikut milestone yang dapat bunda amati pada bayi/anak pada umur tertentu: Lahir- 3 bulan:

- Belajar mengangkat kepala - Mengikuti objek dengan matanya.

- Melihat wajah orang lain dengan tersenyum.

- Bereaksi terhadap bunyi.

- Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak.

- Dapat menahan barang yang sedang digenggamnya.

- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan ocehan.

Usia 3-6 bulan:

- Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan.

- Dapat meraih benda yang ada dalam jangkauannya.

- Memasukkan segala benda dalam mulutnya.

- Tertawa dan menjerit gembira saat merasa senang.

- Mulai mencari benda-benda yang hilang dari pandangannya.


Usia 6- 9 bulan:

- Dapat duduk tanpa dibantu.

- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.

- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.

- Dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.

- Dapat memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk.

- Mengenal wajah anggota keluarga dan mulai merasa takut dengan orang asing.

- Dapat bertepuk tangan dan bermain ciluk-ba.

- Dapat makan biscuit sendiri.

Usia 9-12 bulan:

- Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.

- Dapat berjalan dengan dibantu.

- Menirukan suara.

- Mengulangi bunyi yang didengarnya.

- Dapat berbicara 1 atau 2 kata.

- Mengerti perintah sederhana dan larangan.

- Mulai mengeksplorasi sekitarnya.

- Dapat menunjuk benda.

Segera periksakan si kecil ke dokter bila anda mencurigai adanya keterlambatan pada tahapan perkembangan tertentu.

Perlu diperhatikan juga, bahwa perkembangan setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya. Jangan terburu-buru untuk memvonis si kecil mengalami keterlambatan perkembangan (asal keterlambatan yang dialaminya tidak jauh menyimpang dari umur seharusnya).

Lebih baik bila membawa anak anda ke dokter untuk di periksa lagi dengan lebih teliti.

Milestone untuk anak 1-5 tahun akan dilanjutkan di postingan berikutnya yaaa…




,

Friday, February 7, 2014

Anak Terlambat Bisa Bicara (Speech Delayed). Kapan Harus Waspada?

BAGIKAN TULISAN INI:

Keterlambatan bicara sering terlambat dideteksi oleh para orang tua, karena dianggap biasa dan akan menyusul teman seumurannya kelak.

Speech delayed/keterlambatan bicara terjadi pada 5-10 % anak usia prasekolah, dan 3 hingga 4 kali lebih sering pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Terlambat bicara dapat terjadi karena hal-hal yang normal dalam perkembangan atau karena kelainan pada si kecil.

Hal yang normal pada anak yang dianggap sebagai keterlambatan bicara seperti:

1. Jenis kelamin. Anak laki-laki umumnya memiliki kosakata yang lebih sedikit dan biasanya lebih lambat mulai berbicara sekitar 1-2 bulan dari anak perempuan.

Saat umur 16 bulan, perempuan memiliki 50 kata, sedangkan anak laki-laki hanya memiliki sekitar 30 kata saja. Anak perempuan juga kelihatan lebih 'ceriwis' daripada laki-laki. Namun hal ini adalah normal, dan anak laki-laki akan segera mengejar 'ketertinggalannya'.

2. Fokus pada kepandaian yang lain. Anak yang lebih dulu dapat berjalan, biasanya akan lambat berbicara, atau sebaliknya. Jika dia sudah lancar dengan skill-nya, maka akan segera mengejar ketertinggalannya di bidang bahasa.

3. Anak yang lahir prematur, dan atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Bayi prematur memiliki kemampuan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak seusianya. Namun biasanya pada sekitar umur 2 tahun, dia akan memiliki kemampuan yang sama dengan teman sebayanya.

4. Anak yang diajarkan 2 bahasa atau lebih (bilingual). Biasanya anak akan mengalami 'kelambatan sementara' dalam berbahasa dibandingkan dengan teman seumurannya. Namun, biasanya keadaan mereka akan segera membaik dan mampu menguasai kedua bahasa tersebut sebelum berumur 5 tahun.

Penyebab terlambat bicara dapat beragam, diantaranya:

1. Masalah pada pendengaran.

2. Lingkungan, seperti penelantaran atau kekerasan pada anak.

3. Gangguan neurologi, seperti cerebral palsy, muscular dystrophy atau trauma kepala.

4. Autis.

5. Kelainan anatomi pada mulut, bibir dan atau langit-langit. Kelainan seperti bibir sumbing dapat mengganggu pelafalan kata yang benar.

6. Gangguan intelektual.

7. Malnutrisi/kurang gizi.

8. Masalah mental, seperti depresi atau anak yang mengalami gangguan kecemasan.

Untuk mengetahui gejala terlambat bicara, hendaknya kita tahu dahulu bagaimana tahapan perkembangan berbicara pada anak normal:

1. Bayi 0-6 bulan.

Komunikasi pertama bayi setelah lahir yaitu dengan menangis. Dengan tangisan, bayi menyatakan kebutuhannya, seperti mengantuk, lelah, lapar atau tidak nyaman seperti cuaca yang panas dan popok yang basah.

Saat umurnya 2-3 bulan, bayi mulai merespon suara anda dengan gumamannya seperti ‘aahh’ atau ‘oohh’, dan tangisannya sudah dapat dibedakan sesuai dengan kebutuhannya. Bayi mulai bereksperimen dengan suara-suara yang dihasilkannya, seperti ‘mamama’; ‘babababa’; ‘papapapa’ atau yang disebut babbling.

Pada umur sekian, waspadai bila si kecil anda tidak babbling.

2. Umur 6-12 bulan.

Saat umur 6-9 bulan, bayi mulai mengenal beberapa nama benda dan orang yang berada disekitarnya. Sudah mengerti konsep dasar seperti ‘ya’, ‘tidak’.

Usia 9-12 bulan, dia sudah dapat mengucapkan ‘mama’ dan ‘papa’ dan mengerti artinya (atau sebutan lain yang diajarkan untuk memanggil kedua orang tuanya).

Sudah dapat menggunakan isyarat untuk mengungkapkan keinginannya, seperti menunjuk benda, melambaikan tangan untuk ber-dadah, mengangkat tangan untuk minta digendong. Mengerti beberapa instruksi sederhana seperti ‘ayo kesini’ atau ‘lihat itu’.

Pada usia 12 bulan, bayi sudah mengerti sekitar 70 kata.

Waspadai bila si kecil belum dapat menunjuk benda saat usianya menginjak 1 tahun, atau ekspresi wajah yang kurang pada usia itu.

3. Usia 12-18 bulan.

- Dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti.

- Dapat menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan.

- Dapat mengangguk atau menggelengkan kepala saat menjawab pertanyaan.

- Dapat mengikuti istruksi sederhana, seperti ‘tolong ambilkan itu’ atau ‘tolong tutup pintu’.

- Usia 18 bulan, kosakata yang dapat diucapkannya sekitar 5-50 kata.

Bila saat usia anak 16 bulan dan belum ada kata yang berarti yang bisa diucapkan, anda harus waspada.

4. Usia 18-24 bulan.

- Dapat menggabungkan 2 suku kata yang berarti, seperti ‘saya makan’.

- Hampir setiap hari si kecil memiliki kosakata baru. Dan senang mendengarkan cerita.

- Pada umur 2 tahun, sekitar 50% kata-katanya sudah dapat dimengerti orang lain.

Waspada bila saat umur 2 tahun, si kecil tidak membuat kalimat dengan 2 kata yang dapat dimengerti.

5. Umur 2-3 tahun.

Dapat menyebutkan anggota badan. Bisa menyusun kalimat pendek. Dapat mengerti konsep besar dan kecil. Mulai dapat menggunakan kalimat tanya. Mengenal warna. Dapat bernyanyi.

6. Usia 3-5 tahun.

Sudah dapat menyusun kalimat panjang >4 kata. Dapat menyebutkan nama, alamat, jenis kelamin. Dapat bercerita tentang kejadian sekitar. Dan hampir semua kata yang diucapkannya dapat dimengerti oleh orang lain.

Apabila anak dicurigai mengalami speech delayed, segera periksakan si kecil ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan dilakukan rehabilitasi secepatnya.

Makin cepat dilakukan terapi maka kemungkinan untuk dapat mengejar ketertinggalannya juga semakin besar, sehingga tidak akan mengganggu perkembangannya yang lain kelak.

Terapi yang dilakukan pada anak yang mengalami speech delayed bervariasi, tergantung penyebab dan bersifat individu. Artinya, antara satu anak dan anak lain yang sama menderita gangguan ini, penanganannya tidak sama.

Bila anda mencurigai anak anda mengalami keterlambatan bicara, berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan:

1. Seringlah mengajak bayi anda berbicara, karena apa yang dia dengar akan sangat berguna saat dia akan belajar bicara nanti

2. Hendaknya merespon saat bayi anda cooing atau babbling

3. Sering mengajak bayi permainan sederhana, seperti cilukba

4. Menyebutkan apa yang sedang anda atau si kecil lakukan, lihat atau rasakan

5. Sering membacakan buku cerita dengan suara keras

6. Menambah/ memperjelas kata-kata yang disebutkan oleh si kecil. Misalnya anak bilang ‘num’, perbaiki kosakatanya dengan mengatakan ‘Minum. Adik mau minum?’

7. Berilah pertanyaan sebanyak mungkin pada si kecil. Dan jawab pertanyaan atau perkataan anak anda

8. Jangan menertawakan bila anak anda menggunakan kata yang salah

9. Biarkan dia bermain denga teman sebayanya yang memiliki kemampuan bahasa lebih baik.




, , ,