Saturday, July 19, 2014

Jerawat, Cara Mencegah dan Mengobatinya

BAGIKAN TULISAN INI:

Jerawat disebut juga dengan acne dalam bahasa medis, bukan hanya masalah yang didominasi oleh kaum wnaita saja. Pria juga dapat menderita penyakit ini, dan menurut para ahli, justru pria yang mengalami gejala acne lebih berat.

Sebenarnya, jerawat merupakan kelainan kulit yang fisiologis (normal), karena tidak ada orang yang 100% benas dari jerawat. Umumnya jerawat terjadi pada masa pubertas, yaitu sekitar usia 14-18 tahun.

Faktor resiko pada wanita memang lebih banyak, karena wnaita lebih sering terpapar dengan hormon daripada pria. Jerawat pada wanita dapat muncul di usia premenarche (sekitar 12-15 tahun), dan kemyduan beeangsur hilang saat memasuki usia 30 tahunan, beberapa hari menjelang haid, dan saat hamil.

Ras oriental, seperti Jepang, Cina, dan Korea lebih jarang menderita jerawat, dibandingkan dengan ras kaukasia (bangsa Eropa dan Amerika).

Jerawat adalah proses peradangan pada folikel rambut yang terdapat di permukaan kilit. Saluran tersebut dapat tersumbat oleh sel-sel kulit mati, sebum (minyak kulit), dan diperparah oleh adanya infeksi bakteri E. Acne.

Bagian tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya jerawat biasanya adalah daerah yang memiliki kelenjar minyak lebih banyak daripada tempat lain, seperti sekitar wajah, leher, dada, punggung, dan sekitar bahu.

Bentuk jerawat bermacam- macam, seperti komedo, papul, pustul, nodul, dan kista. Komedo merupakan tampilan jerawat yang paling ringan dan tidak meradang, sedangkan jerawat yang berbentuk kista adalah yang paling parah, sehingga dapat timbul rasa nyeri dan dapat menyebbakan scar (bekas jerawat yang sulit hilang).

Gejala jerawat yang meradang biasanya adalah rasa gatal, nyeri, kemerahan, bengkak, dan kadang timbul rasa panas di daerah tersebut. Bila jerawat yang muncul hanya berbentuk komedo (tanpa peradangan) biasanya hampir tidak menimbulkna gejala, kecuali hanya tampak sebagai bintik-bintik hitam.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya jerawat:

1. Hormon. Androgen adalah hormon pria. Namun hormon ini juga terdapat pada wanita walaupun jumlahnya sedikit. Saat memasuki usia remaja atau saat mulainya siklus menstruasi, terdapat saat dimana hormon androgen menjadi relatif lebih tinggi nilainya, sehingga dapat memicu munculnya jerawat.

2. Penggunaan obat-obatan tertentu, yaitu yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan resiko terjadinya jerawat.

3. Penggunaan produk kosmetik yang tidak tepat

4. Tekanan fisik terus menerua, seperti penggunaan tali helm yang terlalu ketat dan lama di sekitar dagu, pemakaian tas ransel, handphone, dan sebagainya

5. Stres
Terapi Untuk jerawat ringan hingga sedang, anda dapat mengobati sendiri menggunakan produk yang mengandung benzoil peroksida. Namun, bila jerawat tidak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan terapi yang lebih kompleks.

Pencegahan jerawat: 

1. Lakukan pola hidup sehat dan seimbang. Makan dan istirahat yang cukup, olahraga, serta menghindari stres.

2. Gunakan kosmetika seperlunya, dan gunakan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit anda. Tentu saja anda harus mengenali jenia kulit yang anda miliki.

3. Hindari terpacunya kelenjar keringat secara berlebihan, seperti mengkonsumsi makanan pedas, panas, dan minuman keras.

4. Hindari polusi debu

5. Usahakan jnagan terlalu sering mengusap/ meyentuh wajah.

6. Cuci wajah 2x sehari. Mencuci wajah terlalu sering akan membuat kulit menjadi lebih kering, sehingga memacu kelenjar minyak untuk menghasilkan sebum lebih banyak.