Thursday, January 30, 2014

Kejang Pada Anak Akibat Deman, Perlukah Orang Tua Khawatir?

BAGIKAN TULISAN INI:

Kejang adalah gerakan ritmis yang terjadi berulang-ulang, yang menyerang sebagian atau seluruh tubuh, seringkali disertai dengan hilangnya kesadaran si penderita. Kejang terjadi akibat aktifitas sel saraf otak yang tidak normal.

Kejang demam adalah keadaan kejang yang terjadi saat anak sedang mengalami demam (suhu lebih dari 38C). Biasanya terjadi saat anak umur 6 bulan hingga 6 tahun, dan menyerang sekitar 2-4% anak.

Walaupun, tidak menyebabkan kerusakan otak anak, namun kejang sering merupakan pengalaman yang traumatis bagi orang tua.

Gejala kejang demam:

1. Kejang didahului atau bersamaan dengan demam.

2. Kejang demam jarang muncul diatas umur 6 tahun.

3. Kejang yang ditimbulkan adalah kejang demam bentuk tonik klonik dan menyerang seluruh anggota tubuh.

4. Lama kejang antara 3-5 menit.

Yang dilakukan saat anak kejang:

1. Letakkan anak di tempat yang aman. Jauhkan dari benda-benda yang dapat mencederainya.

2. Jangan menahan gerakan tubuh si kecil saat dia kejang.

3. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya saat dia kejang, seperti minuman, obat, makanan atau sendok untuk menahan lidah. Karena akan membahayakan anak.

4. Segera bawa anak ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.


Bermain Bagi Anak, Beragam Manfaatnya Yang Tidak Bisa Dipandang Remeh

BAGIKAN TULISAN INI:

Bermain tidak dapat dipisahkan dari anak. Bagi anak, bermain adalah cara mereka belajar mengenal dunia. Anak membutuhkan bermain sama seperti mereka butuh makanan dan kasih sayang.

Bermain memiliki unsur yang penting bagi perkembangan fisik, emosi, mental, intelektual, kreatifitas dan sosial anak.

Terdapat 2 jenis bermain, yaitu bermain aktif dan pasif. Yang dimaksud bermain aktif yaitu kegiatan anak mengamati dan mengeksplorasi, kegiatan membangun (konstruksi), bermain peran (rumah-rumahan, dokter-dokteran, dll), dan kegiatan fisik, seperti bermain bola, lompat tali dan sebagainya.

Permainan pasif, yaitu kegiatan bermain yang berfungsi sebagai relaksasi dan hiburan. Hiburan ini didapatkan dari orang lain di sekitar si kecil kegiatan yang dilakukan bisa beragam, seperti mendengarkan cerita, mendengarkan musik, mendongeng, melihat gambar di buku atau majalah, dll.

Bermain memiliki banyak manfaat bagi anak, seperti:

1. Dapat membuang energi ekstra.

2. Mengoptimalkan pertumbuhan tubuh, seperti tulang, otot.

3. Aktifitas bermain dapat meningkatkan nafsu makan anak.

4. Anak belajar mengontrol dirinya.

5. Keterampilan anak akan berkembang.

6. Meningkatkan daya kreatifitas anak.

7. Cara untuk mengatasi emosi anak, seperti kegembiraan, kesedihan, kemarahan.

8. Belajar sosialisai.

9. Belajar sportif.

10. Belajar mengikuti aturan.

11. Mengembangkan intelektual anak.

Unsur yang dibutuhkan anak untuk bermain:

1. Energi ekstra. Anak yang sehat memiliki keinginan bermain yang lebih besar daripada yang sedang sakit.

2. Waktu. Harus ada waktu yang cukup bagi anak untuk bermain. Berikan porsi waktu yang seimbang antara bermain dengan aktifitasnya yang lain, seperti belajar dan beristirahat.

3. Alat permainan. Diperlukan alat permainan yang sesuai dengan proses tumbuh kembang dan kemampuan anak. Alat yang dimiliki tidak harus mahal atau berembel-embel permainan edukasi. Mainan yang murah atau buatan sendiri juga tidak kalah serunya looh.. Dan pastinya juga akan lebih meningkatkan kreatifitas anak.

4. Ruangan untuk bermain. Tempat yang dimaksud tidak harus di luar rumah, kamar anak pun dapat menjadi tempat bermain yang mengasikkan bagi anak. Yang perlu diperhatikan adalah keamanan tempat bermain.

5. Cara bermain. Permainan yang menggunakan alat bermain memerlukan cara bermain yang berbeda. Anak dapat mengeksplorasi sendiri mainannya, namun akan lebih efektif bila si kecil diajari cara menggunakan mainannya, sehingga mereka dapat menggunakan mainan sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.

6. Teman bermain. Teman juga merupakan unsur yang diperlukan oleh anak untuk bermain. Bersama teman, si kecil dapat bersosialisasi dan belajar dari teman bermainnya. Namun jumlah teman yang terlalu banyak juga tidak baik bagi anak.

Anak akan sulit mengembangkan keinginannya dalam berkreasi dalam permainan dan kurang kesempatan menghibur dirinya sendiri. Teman bermain dapat dilakukan oleh orang tua, saudara atau orang lain.




Thursday, January 16, 2014

Gejala Diare Pada Anak dan Cara Mengatasinya

BAGIKAN TULISAN INI:

Setelah membahas tentang penyakit demam berdarah yang sering menyerang saat musim penghujan, kali ini saya akan membahas tentang penyakit lain yang juga mewabah di musim hujan, yaitu diare.

Diare adalah keadaan BAB yang lebih sering dari biasanya (>4x) dengan konsistensi yang lembek/ encer/ cair. Disertai dengan lendir, berbusa dan berbau amis. Kadang ada juga yang mengalami mual dan muntah.

Diare dapat dikarenakan kontaminasi air dan bahan makanan oleh bakteri dan parasit. Penyebab diare beragam, yang paling sering adalah rotavirus, bakteri dan parasit.

Penularan:

Penyakit diare menular melalui kontak langsung dengan penderita, atau kontak dengan makanan, minuman atau benda lain yang telah terkontaminasi bakteri, virus dan parasit.

Gejala:

Gejala diare diantaranya:

- BAB yang lebih encer dan lebih sering dari biasanya.

- Demam.

- Nyeri perut.

- Kadang disertai dengan mual dan muntah.

- Seringkali nafsu makan hilang.

- Penyakit diare dapat menjadi sangat buruk dan dapat mengancam nyawa bayi dan anak. Maka pada bayi/ anak, hendaknya dilakukan pengawasan yang sangat cermat untuk mencari tanda dehidrasi/ kekurangan cairan tubuh.

Gejala dan tanda dehidrasi seperti:

- Mata cekung.

- Rasa haus terus menerus.

- Mulut dan bibir kering.

- Ubun-ubun besar pada bayi cekung.

- Menangis tanpa air mata.

- Kencing yang sedikit.

- Selalu mengantuk.

- Dan lemah.

Tindakan yang dapat anda lakukan di rumah saat anak diare :

1. Tetap berikan ASI pada bayi.

2. Berikan larutan oralit atau minuman lain yang dapat dikonsumsi si kecil.

3. Lanjutkan pemberian makan seperti biasa, namun perlu menghindari makanan yang merangsang pencernaan, seperti makanan yang terlalu kecut atau pedas, dan makanan olahan yang mengandung penyedap, pewarna atau bahan tambahan lainnya.

4. Jangan memberikan antidiare pada anak.

Bawa segera si kecil ke RS atau layanan kesehatan terdekat bila:

1. Si kecil mengalami diare terus menerus selama 12 jam.

2. BAB mengandung darah.

3. Diare dengan disertai muntah.

4. Demam lebih dari 39 derajat celcius.

5. Lemas atau anak ingin tidur terus.

6. Ada tanda dehidrasi seperti telah disebutkan diatas.

Penyakit diare dapat dicegah dengan:

- Mencuci bahan makanan lebih teliti. Lebih baik mencuci dibawah air mengalir.

- Gunakan air yang telah dimasak hingga mendidih untuk membuat susu dan air minum.

- Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan setelah membersihkan BAB, untuk mencegah penularan ke anggota keluarga yang lain.


,

Monday, January 6, 2014

Demam Berdarah, Penyakit Musim Penghujan

BAGIKAN TULISAN INI:

Pada musim hujan terdapat beberapa penyakit yang sering menyerang anak, seperti Demam Berdarah, diare dan influenza.

Penyakit Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan atau disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Demam berdarah banyak terdapat pada daerah beriklim tropis dan subtropis di seluruh dunia. Biasanya penyakit Demam berdarah muncul saat musim penghujan dimana keadaan lingkungan bersuhu lembab.

Gejala Demam berdarah yang paling sering ditemukan yaitu:

- Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari.

- Nyeri kepala.

- Nyeri otot.

- Nyeri perut.

- Mual/muntah.

- Terdapatnya beberapa manifestasi perdarahan, seperti bercak merah pada kulit, mimisan, atau BAB hitam.

Bila lambat terdeteksi, demam berdarah dapat mengakibatkan keadaan syok, akibat bocornya pembuluh darah, yang akan menyebabkan kematian. Syok lebih sering terjadi pada bayi dan anak dengan angka kematian yang cukup tinggi.

Gejala penyakit Demam Berdarah hampir mirip dengan beberapa penyakit lainnya, seperti influenza, radang tenggorokan, thyfoid/ tipus, malaria, dan lainnya. Pada bayi dan anak kecil yang belum mampu mengutarakan keluhannya, demam menjadi gejala yang paling menonjol.

Oleh karena itu ketelitian pemeriksaan dan anamnesa yang tepat sangat dibutuhkan, karena seringkali dapat mengecoh.

Pemeriksaan darah sering merupakan alat pemeriksaan yang cukup baik untuk menentukan diagnosa Demam Berdarah.

Pengobatan

Tidak ada obat spesifik untuk terapi penyakit Demam Berdarah. Pasien hanya dianjurkan lebih banyak minum untuk menghindari dari keadaan dehidrasi akibat demam dan muntah yang berlebihan.

Pemberian obat penurun panas seperti Paracetamol sangat membantu mengurangi demam dan nyeri otot. Hindari pemberian penurun panas jenis Ibuprofen karena akan meningkatkan resiko perdarahan.

Apabila keadaan anak telah sangat lemah dan tidak mampu minum dengan kuat, lebih baik segera dilakukan penanganan lebih lanjut seperti rawat inap di RS untuk diberikan larutan elektrolit, mencegah keadaan yang lebih buruk seperti syok.

Pencegahan Demam Berdarah

Belum ada vaksin untuk mencegah penyakit Demam berdarah. Langkah yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit ini yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan albopictus.

Pengendalian nyamuk vector Demam berdarah dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, seperti menguras bak mandi minimal seminggu sekali, mengubur barang-barang bekas yang dapat digunakan sebagai sarang nyamuk Aedes untuk bertelur, menutup tempat penampungan air, dan lainnya.

Pengasapan atau fogging juga berguna untuk membunuh nyamuk Aedes dewasa. Sedangkan jentik nyamuk dapat dibasmi dengan pemberian bubuk abate pada tempat penampungan air.

Hindari gigitan nyamuk terutama saat pagi dan siang hari dengan menggunakan kelambu, obat anti nyamuk atau menggunakan pakaian yang tertutup.

Segera periksakan diri dan keluarga anda ke dokter bila terdapat tanda Demam berdarah seperti di atas.




,