Tuesday, December 13, 2016

Penyakit Gizi Yang Sering Menyerang Balita

BAGIKAN TULISAN INI:


Pola konsumsi yang tidak seimbang akan menyebabkan status gizi anak menjadi buruk atau berlebih. Sumber energy utama adalah dari karbohidrat. Bila terjadi kekurangan sumber karbohidrat, maka tubuh akan menggunakan energy dari sumber lainnya, yaitu protein dan lemak, sehingga akan menghambat fungsi tumbuh kembangnya yang lain.

Energy dibutuhkan anak untuk proses tumbuh kembang, metabolisme, dan kegiatan sehari-harinya. Kebutuhan energy anak jauh lebih besar dibandingkan dewasa. Oleh karena itu pemenuhan sumber energy sangat penting pada saat anak dalam masa tumbuh kembang.

Beberapa masalah gangguan keseimbangan zat gizi pada anak yaitu:
1. Kekurangan energy protein (KEP) Sering terjadi pada balita yang mengalami penyakit/ gangguan penyerapan makanan, kurangya asupan makanan, atau karena nafsu makannya yang terganggu.
 Jenis KEP:
 a. Marasmus Kurangnya asupan sumber energy/ karbohidrat pada tubuh.
Ciri-ciri anak yang mengalami marasmus, yaitu tubuh kurus, wajah seperti orang tua, dan otot tubuh mengecil.

 b. Kwashiorkor Terjadi akibat kekurangan asupan protein pada tubuh.
Anak yang mengalami kwashiorkor memiliki ciri seperti: bengkak, terutama pada anggota tubu dan kaki, otot tubuh mengecil, pertumbuhan terhambat, wajah terlihat bulat, perubahan warna pada rambut.

 c. Marasmus-kwashiorkor Merupakan gangguan gizi akibat kekurangan energy dan protein.
 Ciri-ciri anak yang mengalami marasmus-kwashiorkor adalah:
- Tubuh kurus kering atau berat badan tidak mencapai berat badan normal
- Pertumbuhan tinggi badan terhambat
- Perut membusung
- Pergerakan anak lambat
 - Anak cengeng

 2. Kekurangan vitamin A
Penyebab anak mengalami kekurangan vitamin A yaitu karena kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin A, gangguan system pencernaan atau mengalami perdarahan.

Makanan sumber vitamin A yaitu hati, wortel, kuning telur, keju dan susu. Kekurangan vitamin A pada anak akan menyebabkan pertumbuhan yang terhambat, kulit kering, dan gangguan pada mata.

3. Anemia Anemia adalah kurangnya jumlah sel darah merah/ hemoglobidalam darah. Hemoglobin (Hb) berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Terdapat beberapa jenis anemia, namun yang paling sering ditemukan adalah anemia akibat kekurangan zat besi. Penyebab anemia defsiensi zat besi (Fe) adalah akibat kehilangan banyak darah, penyerapan zat besi yang berkurang, atau akibat infeksi.

 Untuk mencegah terjadinya anemia pada anak, dapat diberkan makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral termasuk zat besi, yang banyak terdapat pada hati, daging, ikan, telur, alpukat, kacang-kacangan, daun bayam, dan biji-bijian.

4. Kekurangan yodium
Kekurangan yodium pada balita akan menyebabkan gangguan perkebangan mental, penyakit gondok, penurunan kecerdasan dan pertumbuhan yang terhambat.

 5. Obesitas / kegemukan Kegemukan juga merupakan gangguan keseimbangan asupan energy pada anak. Hal ini berkaitan dengan pola makan dan aktifitas tubuh. Makanan fast food atau minuman bersoda menjadi penyumbang terbanyak kasus kegemukan pada balita dan anak di daerah perkotaan.

 Untuk menghindari atau mengurangi resiko kegemukan pada anak, orang tua perlu mengenalkan pola makan sehat, bukan saja untuk anak, tapi untuk seluruh anggota keluarga, ajak anak untuk rutin berolah raga, batasi konsumsi junk food dan minuman bersoda, atau kebiasaan buruk lainnya, seperti bermain play station berjam-jam atau ngemil makanan manis.
, , ,

No comments:

Post a Comment