Saturday, January 30, 2016

Kenapa Bayi Bisa Lahir Prematur, Komplikasi Dan Perawatannya

BAGIKAN TULISAN INI:

Disebut bayi prematur apabila bayi lahir terlalu cepat, atau sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Penyebab bayi lahir prematur bisa bermacam-macam, diantaranya:

1. Kehamilan dengan usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua. Usia ibu yang kurang dari 18 tahun atau lebih dari 40 tahun.

2. Adanya infeksi pada ibu selama kehamilan, misalnya infeksi saluran kemih yang berlarut-larut tanpa pengobatan yang adekuat.

3. Penyakit pada ibu atau janin, seperti tekanan darah tinggi, anemia, diabetes.

4. Masalah gizi pada ibu hamil.

5. Masalah pada tali pusar, seperti plasenta previa.

6. Adanya kelainan anatomi bentuk rahim atau leher rahim ibu.

7. Adanya aktifitas fisik yang berlebihan.

8. Riwayat melahirkan bayi prematur sebelumnya.

9. Kehamilan dengan bayi kembar 2 atau lebih.

10. Ibu yang merokok atau penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.

11. Adanya faktor psikologis pada ibu.

12. Jarak kehamilan yang terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya.

13. Trauma, seperti benturan akibat kecelakaan atau terjatuh, atau kekerasan fisik lainnya.

14. Bayi dengan kelainan bawaan.

15. Adanya kondisi gawat janin.

Dengan mengetahui penyebab dari kelahiran prematur, diharapkan setiap ibu menjadi waspada dan dapat menghindari faktor resiko diatas.

Perubahan gaya hidup pada wanita hamil ke arah gaya hidup sehat dengan menghindari alkohol dan menjauhi asap rokok, atau dengan konsumsi makanan sehat seimbang.

Komplikasi bayi prematur.

Bayi yang lahir secara prematur memiliki lebih banyak resiko komplikasi kesehatan dibandingkan bayi yang lahir dengan usia kehamilan normal.
Beberapa komplikasi yang sering dialami oleh bayi prematur, yaitu:

1. Masalah pernafasan.
 
Merupakan masalah yang paling sering dialami oleh bayi prematur. Bayi-bayi ini mengalami gangguan pernafasan akibat pematangan organ paru yang belum sempurna.
Bayi prematur sering mengalami apneu, atau berhentinya nafas selama beberapa detik hingga menyebabkan dia berwarna kebiruan akibat kekurangan oksigen. Sehingga terkadang bayi-bayi ini memerlukan alat bantu pernafasan pada minggu-minggu awal kehidupannya.

2. Hipotermi.
 
Yaitu suhu tubuh yang sangat rendah, dibawah 36,5°C pada pengukuran di ketiak. Hipotermi pada bayi sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian.

Hipotermi lebih sering terjadi pada bayi prematur karena masih sedikitnya lemak cokelat yang biasanya baru terbentuk saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga.
Lemak cokelat berfungsi sebagai penghasil energi dan menjaga agar suhu tubuh bayi tetap hangat.

3. Ikterus.

Bayi berwarna kuning, karena jaringan hati masih belum matang, sehingga proses metabolisme belum sempurna.

4. Kelainan jantung.

5. Sistem imunitas yang masih rendah, sehingga bayi akan mudah terkena infeksi.
 
6. Perdarahan otak.

7. Retinopathy of prematurity, yaitu kelainan pembuluh darah pada retina mata.
 
8. Kemampuan menelan dan refleks menghisap yang belum berkembang dengan baik menyebabkan kesulitan pemberian intake makanan pada bayi prematur.
 
Karena kondisinya yang berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan, bayi prematur memerlukan perawatan yang lebih intensif baik oleh petugas kesehatan, orang tua, maupun anggota keluarga yang lain.

Berikut perawatan bayi prematur yang dapat moms dan dad lakukan saat si kecil sudah berada di rumah:

1. Untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap hangat, maka suhu ruangan dimana bayi tinggal harus berada antara suhu 24-27°C.

2. Lakukan metode kanguru.

Metode kanguru yaitu suatu metode yang dilakukan untuk menghangatkan tubuh bayi dengan cara menempelkan tubuh bayi dan tubuh ibu secara langsung (skin to skin kontak) tanpa penghalang baju.
Dengan cara ini, ibu atau orang tua dapat tetap beraktifitas seperti biasa dengan terus membawa si kecil dalam gendongannya.

Keuntungannya dari cara ini adalah untuk:

- Mencegah bayi mengalami hipotermi.

- Mendekatkan sumber makanannya yaitu asi.

- Mengurangi resiko infeksi pada bayi.

- Meningkatkan bonding dan stimulasi ibu dan bayi.

- Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan bayi.

- Menurunkan angka kematian bayi prematur.

Posisi bayi dalam metode ini yaitu posisi tegak di dada ibu, diantara kedua payudara ibu, tanpa baju atau penghalang antara tubuh bayi dan ibu. Bayi hanya memakai pokok, topi dan kaos kaki. Kepala bayi menghadap ke kanan atau ke kiri, dengan posisi kepala sedikit menengadah.

Bayi diamankan dengan kain panjang atau gendongan. Batas kain berada di bawah telinga bayi, sehingga tidak menutup hidung bayi, dan ibu masih dapat melakukan kontak mata dengan si kecil.

3. Cara memandikan bayi prematur.

Bayi yang lahir prematur hendaknya tidak langsung dimandikan, karena akan menyebabkan hipotermia.

Apabila badannya kotor terkena gumoh, kencing atau kotorannya, cukup dibersihkan dengan cara diseka menggunakan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat dan mengganti bajunya.

Bayi yang belum lepas pusarnya juga hendaknya tidak dimandikan dengan cara diredam dalam air, namun cukup dengan menyekanya menggunakan kain basah.

Mandikan bayi setelah keadannya stabil. Bayi prematur cukup dimandikan 2-4 hari sekali. Terlalu sering memandikan bayi prematur akan membuat kulitnya kering.

Mandikan bayi 30 menit sebelum jadwal minum susu berikutnya, untuk mencgah perut kembung atau rasa tidak nyaman diperutnya.

4. Perawatan tali pusat.

Tali pusat hendaknya harus selalu bersih dan kering. Jangan mengoleskan zat apapun pada tali pusanya.

Letakkan diapers dibawah tali pusat, agar tidak terkontaminasi dengan air kencing dan kotoran bayi.

Bila daerah sekitar tali pusat kotor terkena kencing atau kotorannya, bersihkan pangkalnya menggunakan kapas alkohol 70%, atau air bersih dan sabun.


,

No comments:

Post a Comment